Pengertian
Larutan Buffer :
Larutan buffer atau larutan penyangga adalah Larutan yang mempunyai pH tetap dan mampu
menahan perubahan pH jika ditambah sedikit asam atau basa. Secara umum larutan buffer
dapat dibuat dengan mencampurkan asam lemah dengan basa konjugasinya (garam
dari asam lemah tersebut) atau basa lemah dengan asam konjugasinya (garam dari
basa lemah tersebut). Sifat larutan yang terbentuk berbeda dari komponen-komponen pembentuknya.
Sifat Larutan Buffer :
a. pH larutan tidak
berubah jika diencerkan
b. pH larutan tidak
berubah jika ditambahkan ke dalamnya sedikit asam atau basa.
Fungsi Larutan Buffer :
Larutan Buffer ini dapat kita lihat dalam kehidupan
sehari-hari seperti pada obat-obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna.
Selain aplikasi tersebut, terdapat fungsi penerapan konsep larutan buffer ini
dalam tubuh manusia seperti pada cairan tubuh. Cairan tubuh ini bisa dalam
cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana sistem buffer utama dalam
cairan intraselnya seperti H2PO4- dan HPO42- yang dapat bereaksi dengan suatu
asam dan basa. Adapun sistem buffer tersebut, dapat menjaga pH darah yang
hampir konstan yaitu sekitar 7,4. Selain itu penerapan larutan buffer ini dapat
kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat tetes mata. Pada obat
tetes mata mempunyai pH yang sama dengan cairan tubuh kita, agar tidak menimbulkan
efek samping.
Secara umum, larutan buffer digambarkan
sebagai campuran yang terdiri dari:
1.
Asam lemah (HA) dan basa konjugasinya
(ion A-), campuran ini menghasilkan larutan bersifat asam.
2.
Basa lemah (B) dan basa konjugasinya
(BH+), campuran ini menghasilkan larutan bersifat basa.
Larutan Buffer terbagi menjadi :
- Larutan
buffer yang bersifat asam
Larutan
ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Untuk mendapatkan larutan
ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi
dari asamnya. Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan
suatu basa kuat dimana asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih.
Campuran akan menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah
yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan seperti natriumNa),
kalium, barium, kalsium, dan lain-lain.
- Larutan
buffer yang bersifat basa
Larutan
ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan larutan
ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam
kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu
asam kuat dimana basa lemahnya dicampurkan berlebih.
Cara
kerja larutan buffer:
Larutan buffer mengandung
komponen asam dan basa dengan asam dan basa konjugasinya, sehingga dapat
mengikatbaik ion H+ maupun ion OH-. Sehingga penambahan sedikit asam kuat atau
basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signifikan. Berikut ini cara kerja
larutan penyangga:
Larutan buffer
asam
Adapun
cara kerjanya dapat dilihat pada larutan buffer yang mengandung CH3COOH dan
CH3COO- yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:
- Pada penambahan asam :
Penambahan
asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H+ yang ditambahkan
akan bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.
CH3COO-(aq) +
H+(aq) →
CH3COOH(aq)
- Pada penambahan basa :
Jika
yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan bereaksi
dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke
kanan sehingga konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan. Jadi, penambahan basa
menyebabkan berkurangnya komponen asam (CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang
ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam CH3COOH membentuk ion CH3COO- dan
air.
CH3COOH(aq) +
OH-(aq) →
CH3COO-(aq) + H2O(l)
Larutan buffer
basa
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada
larutan bufferyang mengandung NH3 dan NH4+ yang mengalami kesetimbangan. Dengan
proses sebagai berikut:
- Pada penambahan asam :
Jika
ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH-. Hal
tersebut menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion
OH- dapat dipertahankan. Disamping itu penambahan ini menyebabkan berkurangnya
komponen basa (NH3), bukannya ion OH-. Asam yang ditambahkan bereaksi dengan
basa NH3 membentuk ion NH4+.
NH3 (aq) +
H+(aq) →
NH4+ (aq)
- Pada penambahan basa
Jika yang ditambahkan adalah
suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga konsentrasi ion OH-
dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan komponen asam
(NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan air.
NH4+ (aq) +
OH-(aq) → NH3
(aq) + H2O(l)
Perhitungan PH Larutan Buffer :
Larutan Buffer asam
Dapat digunakan tetapan
ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan dengan rumus
berikut:
[H+] = Ka x
a/valxg
atau
pH = p Ka -
log a/g
dengan, Ka = tetapan ionisasi asam
lemah
a = jumlah mol asam lemah
g = jumlah mol basa konjugasi
Larutan Buffer basa
Dapat digunakan tetapan
ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan dengan rumus
berikut:
[OH-] = Kb x b/valxg
atau
pH = p Kb - log b/g
dengan, Kb = tetapan ionisasi basa
lemah
b = jumlah mol basa lemah
g = jumlah mol asam konjugasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar